Analisis Adopsi Inovasi Teknologi Informasi Menggunakan Innovation Diffusion Theory (IDT) Pada Aplikasi TaniHub di Wilayah Surabaya

Isi Artikel Utama

Ibrahim
Pratama Puji Ariyanto
Cready Celgie Gildbransen
Primandika Hakiki
Saktian Purborini

Abstrak

TaniHub merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi khususnya dalam bidang pertanian. TaniHub memungkinkan petani menjual hasil panen secara langsung ke konsumen tanpa melalui distributor terlebih dahul, dimana hal tersebut merupakan salah satu keuntungan bari para petani agar mendapatkan keuntungan yang lebih daripada melalui distributor. Namun, dalam implementasinya tentu tidak hanya menghasilkan manfaat saja. Terdapat salah satu masalah yang merupakan dampak dari adopsi aplikasi TaniHub yaitu, para pedangang di pasar tradisional akan berpotensi mengalami penurunan penjualan dan pendapatan dikarenakan konsumen sekarang dapat memesan secara langsung kepada petani tanpa harus membeli lewat pasar tradisional. Tujuan pada penelitian in adalah untuk menganalisis adopsi teknologi infornasi aplikasi TaniHub di wilayah surabaya menggunakan alat ukur Innovation Diffusion Theory. Pada penelitian ini terdapat sebanyak 100 sampel penelitian atau responden yang didapatkan secara daring dan menggunakan teknik analisis Partial Least Square (PLS). Dengan hasil yang didapatkan pada penelitian ini harapannya dapat memberikan sebuah gambaran tentang adopsi aplikasi TaniHub dalam wilayah surabaya, serta dapat mendorong peneliti lain untuk mengkaji adopsi TaniHub dari sudut pandang yang berbeda.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

[1] K. Das, M. Gryseels, P. Sudhir, and K. T. Tan, “Unlocking Indonesia ’ s digital opportunity,” no. October, pp. 1–28, 2016.
[2] M. A. P. Sari, “Inovasi Pelayanan Publik di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kubu Raya,” J. Borneo Adm., vol. 10, no. 2, pp. 214–234, 2014, [Online]. Available: http://samarinda.lan.go.id/jba/index.php/jba/article/view/174.
[3] E. M. Rogers, Diffusion of Innovation, 4th edition. New York: New York : Free Press, 1995.
[4] S. J. H. Shiau, C. Huang, C. Yang, and J. Juang, “A Derivation of Factors Influencing the Innovation Diffusion of the OpenStreetMap in STEM Education,” pp. 1–29, 2018, doi: 10.3390/su10103447.
[5] B. P. Statistik, “Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 2018-2020,” Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, 2019. .
[6] M. Kasiram, Metodologi Penelitian: Kualitatif - Kuantitatif, Cet. 2. Yogyakarta: UIN-Maliki Press, 2010.
[7] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan R&D). 2008.
[8] B. C. Lee, J. O. Yoon, and I. Lee, “Learners’ acceptance of e-learning in South Korea: Theories and results,” Comput. Educ., vol. 53, no. 4, pp. 1320–1329, 2009, doi: 10.1016/j.compedu.2009.06.014.
[9] K. Elena, W. S. Detmar, and L. C. Norman, “Information Technology Adoption Across Time: A Cross-Sectional Comparison of Pre- Adoption and Post-Adoption Beliefs,” MIS Q., vol. 23, no. 2, pp. 183–213, 2012, [Online]. Available: http://www.jstor.org/stable/249751 .
[10] E. K. Ghani and N. A. Khalil, “Adoption intention of e-wallet services among small medium enterprises in retail industry: An application of the diffusion of innovation theory factors influencing,” Univ. y Soc., vol. 13, no. 5, pp. 53–64, 2021.
[11] G. D. Garson, 2016 Edition 2016 Edition. 2016.