Pemetaan Lahan Dan Hasil Pertanian Dengan Metode Query Spatial Berbasis GIS (Sistem Informasi Geografis) Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai

Isi Artikel Utama

Beatinus Brianevant Frananta Sitepu
Arita Witanti

Abstrak

Indonesia sebagai negara agraris dimana pertanian menjadi salah satu mata pencaharian dan menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil pertanian di Indonesia dipengaruhi oleh faktor geografis seperti daerah pegunungan atau dataran tinggi biasanya hasil pertanian lebih dominan pada sayur-sayuran dan daun-daunan. Sementara untuk daerah dataran rendah biasanya lebih jenis pertanian didominasi oleh padi, tanaman palawija, kedelai maupun biji-bijian dan rempah-rempah. Berdasarkan jeni-jenis pertanian diatas, terdapat perbedaan komoditi hasil pertanian akibat perbedaan letak geografis antara dataran tinggi dan dataran rendah. Oleh sebab itu diperlukan adanya terobosan sebuah sistem yang mampu memetakan wilayah berdasarkan ketersediaan lahan dan jenis komoditi pertanian agar dapat dilakukan pemantauan aktivitas pertanian terutama di dinas pertanian Kabupaten Manggarai yang saat ini terus berupaya untuk menggenjot hasil pertanian. Melihat belum adanya sistem informasi geografis manajamen pertanian di Kabupaten manggarai, peniliti dalam hal ini mengambil judul “Pemetaan Lahan Dan Hasil Pertanian Dengan Metode Query Spatial Berbasis Sistem Informasi Geografis Pada Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai” dengan tujuan dapat memberikan data secara update mengenai ketersediaan dan pemetaan lahan pertanian diseluruh wilayah Kabupaten Manggarai dengan menampilkan data informasi geografis yang dapat dilihat berdasarkan wilayah kecamatan, wilayah desa untuk mengetahui jenis dan hasil pertanian di wilayah tersebut. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi dinas pertanian kabupaten Manggarai untuk memajukan pertanian Kabupaten Manggarai.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

[1] Aliman, A. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pemetaan. http://repository.unim.ac.id/, 4, 1-14.
[2] Aronoff. 1989. Sistem Informasi Geografis. Jakarta: Buana Khatulistiwa.
[3] Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 140.
[4] Berry. 1988. Sistem Informasi Geografis. Jakarta: Erlangga
[5] Budiyanto, E. (2002). Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS. Penerbit Andi.
[6] Bukhori, M. 2014. Sektor Pertanian Terhadap Pembangunan di Indonesia. [Skripsi]. Surabaya. Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
[7] Dyah Ayu Megawaty, R. Y. (2017). Pemetaan Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Menggunakan Sistem Informasi Geografis Pada Dinas Kesehatan Kota Metro. http://jurnal.ubl.ac.id/, 2, 147-162.
[8] Johnson, R. R. (1988). Elementary statistics 5th ed. PWS-Kent Pub. Co. in Boston.
[9] Lusi Melian, H. A. (2011). Perancangan Dan Pembangunan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Di Kota Bandungf Berbasis Website. ojs.unikom.ac.id, 12-22.
[10] McMaster, R., & Manson, S. (2010). Geographic Information Systems and Science. In Manual of Geospatial Science and Technology, Second Edition. https://doi.org/10.1201/9781420087345-c26
[11] Prahasta, E. (2002). Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika. https://doi.org/10.1088/1742-6596/371/1/012049
[12] Purwowidodo. 1983. Teknologi Mulsa. Penerbit Dewa Ruci Press, bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta.
[13] Rafi'i. (1985). Ilmu Tanah. Bandung: Angkasa.
[14] Scott, G.M. 1997; “Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen”, PT. Raya Grafindo Persada, Jakarta.
INTERNET
[15] https://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamar/article/view/117
[16] http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/explore/article/view/954
[17] https://repository.unikom.ac.id/30551/1/jurnal-lusi-melian.pdf
[18] http://repository.unim.ac.id/1128/4/Jurnal%20Fix.pdf
[19] https://www.manggaraikab.go.id/
[20] https://www.manggaraikab.go.id/pemkab_manggarai/dinas-pertanian/
[21] https://www.pertanian.go.id/